
Lisaa's Writing Commission!
Writing Commission
Spesialis genre:
dark fantasy, fantasy, teen, young adult romance, drama, mystery and thrillerDon't: Smut, Mature, BL and GL
Do: Violence and gore¡Short story only!
Price:
Rate B: 30 IDR
Rate A: 45 IDR
Rate S: 60 IDRStyle 1 (surrealism): +5 IDRMystery and thriller: + 5 IDR
Note:
1. Masa pengerjaan 3-5 hari tergantung genre dan alur
2 . Harga untuk komersil 2x dari harga di atas
3. Pembeli wajib memberi detail penuh tentang alur, tokoh dan penokohan
4. Pembayaran 1/2 di awal lalu 2/2 setelah naskah selesai.
5. Naskah di kirim melalui format PDF
6. Jika dikenakan deadline maka ada tambahan +2-5 IDR (tergantung deadlinenya kapan)
7. Bebas revisi
8. Harga di atas sudah mencakup 1-1,5K kata
9. Pembayaran Via OVO
10. Latar tempat bebas, mau di India, Jepang, Australia, Korea, Jerman, dll.
Sample:Style 1:
PROTASIA bergerutu.Mimiknya mengumat-amitkan sumpah serapah. Yang dia tahu adalah kematian Pascal membuat Ibunya menaruh perhatian lebih kepada Sigerith. Entah karena alasan apa saudara pertamanya meninggal; yang jelas malam berhujan itu merenggut nyawanya.Rambutnya tersanggul berantakan dengan lipstik setebal wajah tak tahu malu Ibunya. Mengenakan dress hitam sepanjang 3/4 dengan selendang yang tergantung apik di lehernya. Serta sepatu hitam hak pantofel setinggi 3cm yang terlumuri lumpur.Wajahnya bersunggut, seperti Paman Lothar saat kebun anggurnya teracak-acak serigala atau ulah anak-anak yang sembarang memetik. Pesonanya semewah bangsawan kelas atas, nampak anggun elegan meski nyatanya hanyalah seorang rakyat jelata yang tinggal di desa terpencil. Pernah suatu kali, disaat usianya menginjak setengah dari usianya yang sekarang, menyusup masuk ke dalam gerbong kereta mengikuti Paman Lothar menuju kapital. Tiba di sebuah gedung opera, entah bagaimana caranya, ia berhasil menyusup masuk dan menikmati pertunjukan itu secara gratis. Pulang-pulang, tingkahnya berubah menjadi anggun.Kendati bekerja bersama Nyonya Ode sebagai pelayan bar, Protasia tak tahu menahu mengenai malam itu. Wanita itu—Ibunya—membungkam erat mulutnya. Hanya ada buah bibir yang beredar sebagai satu-satunya sumber; pembunuhan. Nampak, di dalam ruangan itu—dapur—tangan wanita itu bergidik hebat. Protasia menunggu selama; hingga; secangkir teh itu menjadi dingin; sampai ketel dingin itu berdecit."Dan kematiannya karena apa?" Tangannya meremas selendang yang tergantung di lehernya seusai—rekuiem—pemakaman.Tiga hari seusai kematian, tradisi yang ada, jasad Pascal baru dikuburkan. Diiringi lagu dies irea.Tuhan itu jahat; ekspresi itu tergambar jelas pada wanita berusia 20 tahun.Diam seperti saat itu, kematian keduanya, kau bungkam.
Style 2:"Bagaimana dengan kisahmu?"Hidup di dalam lautan luas tak berujung. Kegelepan yang selalu menyetubuhi, kedalaman air yang kian hari makin menyeretmu jatuh. Namun kamu, dengan optimisnya, dengan bodohnya terus bernyanyi tak henti-benti. Berenang tanpa mengenal kata pasrah, kau terus berusaha mencari seorang teman. Menjadi makhluk sosial yang sepenuhnya--membutuhkan teman dan juga memiliki teman."Whalien, ijinkan aku bersatu denganmu, mari kita arungi samudera ini," Mata birunya yang begitu menyihir seolah menyeretku untuk menyelam bersama. Hidup bersamanya dan menjadi satu dengan dirinya.Kini aku, sepenuhnya akan bersatu dengan laut, menjadi temanmu. Kini kau, tak lagi takut kehilangan teman, Whalien.
Wattpad: @lisaa_lien